Monday, January 12, 2009

EPL 2008/2009 : Tinggal Liverpool atau MU

Senin 12 Januari 2009
Malam sebelumnya, MU menggasak Chelsea di Old Traford dengan skor 3-0.
Permainan MU kala itu benar-benar sempurna. Tajam di depan, dan rapat pada barisan belakang. Faktanya, Chelsea tidak tampak seperti tim pengejar gelar liga, kala bermain dihadapan MU. Short pass mereka tidak menyambung dengan baik. Permainan melalui sayap juga selalu dipatahkan Evra dan Neville. Drogba tidak berada dalam performa terbaiknya, dan berkali-kali selalu melakukan kesalahan. Shoot on goal pun nihil, tdak mampu melewati barisan pertahan MU yang digalang oleh Vidic dan Evans. Sungguh malam yang luar biasa bagi MU.

Secara umum, persaingan untuk memenangi EPL musim ini mengerucut menjadi hanya Liverpool dan MU. Chelsea dan Arsenal, walaupun masih bisa mengejar, relatif sangat sulit untuk bangkit dari form mereka yang angin-anginan (terus terang, gw adalah pendukung Arsenal yang notabene benci sama MU. Jadi semoga ulasan ini bisa objektif..hehe)

MU sekarang mulai mengejar Liverpool di puncak klasemen, dengan dua pertandingan tersisa. Liverpool sendiri bukan tanpa cela. Faktor Gerrard-Sentrisme masih menjadi momok yang harus diperhatikan oleh Rafa Benitez. Performa Liverpool sampai saat ini masih bergantung pula dari performa Gerrard. Belum lagi Gerrard masih terlibat kasus pidana, dan vonisnya hingga saat ini belum dijatuhkan. Situasi akan sulit bagi Liverpol apabila Gerrard harus dijatuhi hukuman berat (baca : penjara ), sementara di sisi lain mereka dihadapkan pada situasi yang tertekan. Mereka diharuskan untuk menjaga performa di bawah kejaran MU. Berita bainya bagi Liverpool saat ini adalah pulihnya Torres dan mulai menyatunya Robbie Keane dengan permainan Liverpool.

MU sendiri layak diunggulkan untuk mengejar Liverpool. Tidak ada ketergantungan pada satu pemain tertentu, meskipun itu Cristiano Ronaldo. Semua pemain bisa saling menutupi lubang yang ditinggalkan salah satu rekannya. Permainan MU juga terhitung yang paling konsisten sampai saat ini. Namun, satu hal yang mungkin akan cukup mengganggu kesiapan MU adalah jadwal yang sangat padat. Sir Alex sendiri bukan cuma sekali-dua kali mengeluhkan jadwal berat yang harus dijalani tim asuhannya.

Chelsea? Tim yang dipeuhi oleh pemain kuat di semua lini, namun bermasalah dengan konsistensi di musim ini. Faktor Felipe Scolari kerapkali diungkit sebagai sumber inkosistensi Chelsea di musim ini, sementara di saat yang sama, Scolari selalu mengeluhkan mengenai kondisi skuadnya yang dilanda cedera. Entah kenapa, magis Scolari seperti tidak bekerja untuk Chelsea, setelah sebelumnya ia mampu membawa Brazil menjadi juara dunia 2002, dan mengantar Portugal menjadi Runner-Up Euro 2004. Strateginya saat melawan MU pun kerapkali terlihat sebagai strategi yang putus asa. Contohnya, saat ia mengganti Deco dengan Anelka, mengindikasikan adanya keterburu-buruan dalam mengejar angka setelah turun minum. Pergantian pemain itu justru membawa dampak buruk pada timnya. Lini tengah yang biasanya diisi oleh Deco menjadi lowong. Lampard dan Ballack pun tidak mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Deco. Anelka sang pengganti relatif tidak bisa melakukan sesuatu. Posisinya di depan justru tidak memungkinkan dia untuk mendapatkan suplai bola dari tengah maupun dari sayap.
Entah, mungkin setelah pertandingan ini, posisi Scolari bisa jadi semakin tidak aman.

Bagaimana dengan Arsenal? Tim muda ini kerapkali mengalami problem mental dan masalah motivasi. Mereka menang melawan tiga tim 'the big four' lainnya, namun kesulitan di saat melawan tim papan bawah. Arsenal juga dilanda masalah kepemimpinan. Konflik internal yang disebabkan oleh Gallas, makin menjerumuskan Arsenal. Fabregas yang baru berusia 21 tahunpun ditunjuk sebagai kapten baru menggantikan Gallas. Namun apa day, ternyata Fabregas yang juga berperan sebagai punggawa lini tengah Arsenal, harus terkapar cedera selama 4 bulan. Sebuah kondisi yang sangat tidak menguntungkan, mengingat Eduardo da Silva dan Rosicky juga belum sembuh dari cedera mereka. Peluang mereka untuk bersaingpun semakin sulit untuk musim ini.

Jadi, kemungkinan besar EPL hingga pekan-pekan terakhir akan diisi oleh kejar-kejaran antara Liverpool dan MU, dengan Chelsea dan Arsenal siap untuk menjegal dari belakang. Namun, apabila ditanya soal peluang juara terbesar...well, dengan sangat berat hati saya harus mengakui bahwa MU mempunyai peluang terbesar.

Regards

2 comments:

  1. Tentunya Manchester United yang akan juara! kalo kata sir Alex, liverfool belom punya mental kuat untuk bertahan di posisi 1 dan akan merasakan hal yg sama dengan newcastle 13 tahun lalu.. dan rafael benitez akan mengikuti jejak kevin keegan.. huahahha

    GLORY MAN UNITED!

    btw koreksi dikit : EURO 2008 runner up jerman, portugal runner up taun 2004

    ReplyDelete
  2. Hyahaha..gw salah ngetik dit!! Maaf maaf. Sip, thx atas ralatnya

    ReplyDelete