Thursday, February 12, 2009

Dunia Berperang ( Part II : Dan Tuhan Memberikan Ilmu Pengetahuan sebagai Berkah dan Kutukan )

Sekelumit cerita mengenai perjuangan Easy Company dalam perang dunia II ( baca Dunia Berperang Part I : Currahee ) hanyalah sebagian kecil dari perjalanan perang yang sudah dialami dunia selama ratusan, bahkan ribuan, tahun. Sebelum perang dunia ke II, tentu dunia saat itu masih teringat dengan hingar bingar perang dunia I (1914-1918) yang diawali dengan terbunuhnya pangeran Franz Ferdinand dan diakhiri dengan kekalahan telak Jerman beserta blok fasis Triple Entente. Apabila ditarik labih jauh ke belakang, sejarah setiap perang sudah dimulai sejak zaman prasejarah dan purbawi. Perang manusia purba yang ditengarai langsung memusnahkan spesies Cro Magnon, lalu ribuan tahun kemudian saat Caesar berambisi menguasai desa Gaulle (Galia) di Prancis, perang salib selama masa Dark Ages dalam kurun waktu 10 abad, perang besar kemerdekaan Jepang - Rusia 1907, dan contoh lain yang terlalu banyak untuk disebutkan. Pasca perang dunia II pun, lembaran sejarah masih turut diisi dengan berbagai tinta hitam peperangan seperti perang Vietnam, perang gurun (Operation Dessert Storm) dan belakangan, perang Israel - Palestina yang bahkan akarnya sudah dimulai sejak puluhan tahun silam.
Gw yakin bahwa butuh sebuah catatan dengan ribuan halaman hanya untuk mendeskripikan sebagian dari semua perang yang sudah terjadi di dunia ini. Inti dari terjadinya sebuah peperangan sebenernya hal yang sederhana. Perebutan kekuasaan, pengukuhan dominasi dan hegemoni, dan hal-hal lainnya yang menjadi sifat alamiah manusia.
Satu hal yang menjadi asumsi (dan kemudian menjadi catatan) pribadi gw. Peranglah yang menyebabkan sebuah lompatan dan kemajuan teknologi. Gw tidak menyebutkan kemajuan peradaban, tapi sekali lagi gw garis bawahi...kemajuan teknologi.
Untuk bukti otentik mengenai perkembangan zaman prasejarah dan sebelum masehi, gw akui bahwa gw cukup mengalami kesulitan untuk memaparkan di sini secara gamblang. Tapi gw yakin, bahwa untuk ukuran perkembangan teknologi zaman itu, terjadi sebuah regresi besar-besaran yang diakibatkan oleh peperangan. Oke, untuk pembuktian pertama gw akan coba melihat di abad 19. Alfred Bernhard Nobel pada mulanya adalah seorang ilmuwan, dan kemudian dikenal memiliki reputasi yang tinggi dalam penciptaan bahan peledak pada masanya. Ia memiliki pabrik peledak yang yang mulanya digunakan untuk penggalian tambang, penghancuran gedung, dan lain sebagainya. Pada saat Swedia berperang, ia diminta pemerintah Swedia, membuat sebuah peledak yang efektif untuk menenggelamkan kapal laut. Apa yang terjadi? Hanya butuh beberapa tahun yang singkat baginya untuk menemukan ranjau laut. Sebuah ranjau yang mempu mengambang pada ketinggian tertentu, dan dapat disebar di dalam laut seluas-luasnya. Sebuah konsep yang awalnya tidak terpikirkan oleh siapapun, namun pada akhirnya mengalami perkembangan besar-besaran, sehingga terbentuk varian ranjau darat, dan lain sebagainya.
Atau bagi Anda penggemar perang dunia ke II? Tentu masih ingat dengan peristiwa D-Day 6 Juni 1944 yang sudah saya singgung dalam tulisan sebelumnya? Sekutu saat itu benar-benar membuat penemuan militer besar-besaran. Kendaraan Amfibi, pasukan penerjun payung, selang penyalur bahan bakar yang tersambung dari benua Amerika ke Eropa dan ditanamkan di bawah laut ( seinget gw, beken dengan nama PLUTO. Pipe Line Under The Ocean ), hingga sebuah tank dengan atap rata yang bertujuan sebagai pijakan tank tempur untuk medan berlumpur yang sulit untuk dilewati tank tempur tersebut. Pihak Jerman sendiri bahkan sempat membuat sebuah kapal selam terbesar dan paling menakutkan yang sayangnya (untungnya) belum sempat diluncurkan. Gw sendiri lupa dengan nama kapal itu... Perang Vietnampun juga ditandai dengan era penggunaan helikopter di dalam perang untuk pertamakalinya. Siapa yang tidak berani berfantasi bahwa mungkin saja akan terjadi teknologi yang jauh lebih futuristik selama perang masih berkecamuk?

Nyatanya, perkembangan teknolgi makin lama makin berkembang ke arah yang menguntungkan sekaligus menyeramkan, terutama di bidang militer.
Siapa yang menyangka bahwa alokasi dana pengembangan militer Amerika ternyata masih jauh lebih besar daripada alokasi dana militer di 8 negara yang merupakan 'musuh potensial' Amerika? Total akumulasi alokasi 8 negara itu hanya mencapai seperempat dari alokasi yang diajukan Amerika! (data detil dan sumber, akan gw cantumin belakangan).
Sekarang udah ada roket dan nuklir yang bahkan dimiliki negara-negara timur tengah. Udah ada satelit yang bisa meluluhlantakkan sebuah negara, hanya dengan mengeset koordinat negara yang dituju. Ibaratnya, kalau dahulu London diserang sampai hancur oleh Jerman dengan roket V2nya, saat mengirimkan tentaranya dalam pasukan sekutu, sekarang Jakarta bisa langsung hilang dari peta kalo pasukan jihad Indonesia turut ngotot, radikal, dan militan berperang di medan timur tengah.

Ya, Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk mengembangkan teknologi yang sekaligus mampu mengembangkan peradaban. Namun siapa sangka, kemajuan itu juga mampu mendatangkan potensi yang justru dapat melenyapkan peradaban itu sendiri?

No comments:

Post a Comment