Wednesday, April 22, 2009

Membayangkan Dunia Tanpa Amerika dan Australia

Sore ini gw lewatin dengan berbincang seru sama anak Sosiologi angkatan 1992 (yang sekarang udah jadi dosen), ditambah rokok dan kopi yang mengepul...
Berhubung orang yang gw hadapin ini adalah seorang aktivis gerakan sosial, dan beliau merupakan orang yang mengerti banyak tentang teori-teori sosial, maka jadilah perbincangan gw itu lebih banyak diisii tentang tanya jawab menyoal kelas sosial, konflik kepentingan, konsep hegemoni dan fetisisme, and the bray and the scray, de el el.

Satu bahan pembicaraan yang cukup seru adalah mengenai model kapitalisasi yang jadi trend sekarang. Sebut saja nama model itu...Accumulative Captive Disposition. Artinya, pengambilalihan kepemilikan secara kasar, atau menurut bahasa dia....kapitalisasi purba!
Soal bentuknya? Yah...bayangin aja ada seorang pemilik pabrik industri yang kabur di suatu malam sambil ngegondol semua aset cair perusahaannya. Pokoknya model kaya jambret deh, asal embat dan main kotor dengan tindakan mencolok. Yang penting, habis disikat ya dibawa lari ke antah berantah.
Ya, model kaya gitu yang sekarang lagi berkembang lagi. Misalnya kaya yang bulan Desember kemaren terjadi di Wall Street. Seorang pialang bernama Maddoff muter saham punya orang-orang, dan bahakn sampe bikin belasan pengusaha bunuh diri gara-gara bangkrut! Nah, tipe asal colong gitu yang dinamain pengambil alihan kepemilikan secara purba.

Berangkat dari titik tolak itu, pembicaraan berlanjut ke asal-usul Amerika Serikat dan Australia. Menurutnya, kalo dahulu ga dilakukan pengambilalihan (baca:perampasan) tanah secara paksa, ga bakal ada negara yang sekarang Amerika Serikat dan Australia. Karena kita tahu sendiri, sebenernya pada saat Amerigo Vespucci dan Christopher Columbus nemuin benua Amerika, sudah ada penduduk Indian di sana. Akhirnya orang-orang bule yang nyampe ke dataran Amerika juga toh sebenernya orang Inggris. Artinya, para koloni tersebut sebenernya melakukan pengambilalihan atas tanah orang-orang Indian.
Kasus yang sama juga berlaku untuk benua Australia yang ditemuin sama James Cook. Pada awalnya benua itu merupakan temapt pembuangan napi dari Inggris. Dan lagi-lagi, mereka menafikan kehadiran orang aborigin (yang notabene) merupakan orang aseli Australia. Bahkan wacana yang berkembang pada zaman dahulu itu, suku aborigin tidak dianggap sebagai 'orang' (baca:manusia)!! Akhirnya, jadilah para koloni tersebut juga melakukan pengambilalihan hak milik tanah orang aborigin jadi milik mereka.
Hemmmm....kebayangkah kalo zaman dulu ga ada yang namanya Accumulative Captive Disposition, yang bisa jadi (sekedar asumsi) mengakibatkan tidak adanya negara adidaya kaya AS dan negara Australia?

No comments:

Post a Comment