Thursday, October 22, 2009

Mimpi Tentang Bapak Bangsa


Melayang sergap, dia berjalan tegap
Di tengah kepulan asap, imajiku menguap

Berdirilah dia bercakap lantang
Elok, seolah menantang
Tampil demi tepis gigil
Terampil walau kecil

Harapku pandang Bapak
Dengar ia ucap 'Tidak!'
Seribu Duaribukalipun...
Asal menir minta ampun

Tabirpun menanggap, sosok besar terlihat
Diam, manut, tidak kuat
Gagah tapi lemah
Inikah kini sosok sang pemurah?

Imaji hanya fantasi
Tabirlah realisasi
Mimpiku hanyalah bayang langu
Dari masa lalu



No comments:

Post a Comment