Monday, September 20, 2010

Saya Sungguh Menyesal kepada Anda

Dimulai dari sebuah kecerobohan, diakhiri dengan penyesalan.
Itu masalah klasik yang kerap terjadi pada dalam kisah hidup manusia.
Menyesal pasti akibat tindakan yang niatnya A, tapi hasilnya B.
Tidak pernah ada cerita tentang 'menyesal', yang memang dimaksudkan hasilnya demikian.

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, menyesal kerap terjadi dalam kisah hidup manusia.
Saya tidak pernah masuk dalam pengecualian, termasuk sekarang ini.

Pernahkah Anda tersangkut dengan sesuatu yang datang dari masa lalu?
Bedakan antara 'tersangkut', dengan 'terjebak' atau 'terikat'
Tersangkut adalah posisi yang lebih tipis dan lebi tidak disengaja daripada terjebak,
tdaik ada pihak lain yang mengiginkan Anda dalam posisi yang demikian, namun memang hal itu terjadi begitu saja. Itulah tersangkut.
Anda merasa sama sekali tidak mersakan sesuatu yang ganjil...yang tidak ada apa-apanya.
Namun tiba-tiba sesuatu atau seseorang mengingatkan Anda bahwa ada sesuatu yang menempel pada Anda.
Seperti anda merasa berjalan dengan normal...namun tiba-tiba pucuk celana anda tersangkut pada sebuah paku yang menyembul di pinggiran meja.

Itu yang sedang saya rasakan. Saya tersangkut dalam masa lalu.
Saya memang tidak berniat untuk menyimpan segala memori yang tidak perlu.
Bukannya ingin bersikap dingin dan antipati terhadap masa lalu, tapi ada hal-hal dari masa lalu yang tidak sesuai dengan kondisi sekarang, dan tidak baik untuk dipertahankan.
Ketidaksesuaian itu dapat menyebabkan 'terjebak' dalam masa lalu, atau menyinggung dan melukai perasaan seseorang.
Saya terus maju bersama blog ini, tanpa memedulikan hal-hal kecil yang sudah saya tulis sebelumnya.
Hal-hal kecil dari masa lalu yang kirany tidak signifkan bagi saya, dan memcang terlupakan.
Namun jejak-jejak lama yang bagi seorang pribadi hanya sebuah jejak biasa, dapat dilihat sebagai sebuah eksistensi makhluk yang utuh bagi pribadi yang lainnya.
Tidak hanya bentuk telapak yang tercetak, namun wujud itu bisa menjelma menjadi kaki sungguhan yang seolah menjadi entitas pengejar dari masa lalu.
Sebuah blunder apabila melupakan hal seperti itu.
Apa yang kita rasakan,belum tentu sama dengan apa yang dirasakan dan diterjemahkan oleh orang lain.
Mungkin juga oleh Anda yang sedang membaca tulisan ini sekarang.

Saya lalai menghapus jejak-jejak yang sebenarnya sudah tidak saya perlukan dan pikirkan itu.
Bagi saya, itu akan sama dengan menyapu rumah berdebu saya yang penuh dengan siluet sol sepatu lalu-lalang.
Namun yang harusnya bagi saya tidak berat,ternyata malah terlewatkan.
Saya malah tertidur, dan membuat debu itu menebal dan menyebabkan saya terbatuk dan tercekik sendiri.
Dan dari paradigma pribadi lain, hal itu bisa jadi merupakan sesuatu yang menyinggung mereka.

Dan itulah yang saya lakukan, dan sudah terjadi.
Saya lalai, dan saya menyebabkan orang terluka karena itu.
Saya minta maaf....dan saya tidak tahu harus apa lagi.
Seperti ucapan klise yang saya dengungkan di atas. Menyesal selalu datang belakangan.
Saya Sungguh Menyesal kepada Anda.

-untuk seseorang yang berarti bagi saya-

No comments:

Post a Comment