Alasan gw mem-posting saduran makalah ini adalah, karena gw orang yang terinspirasi oleh Chavez dan gerakan Bolivarian di Venezuela, dan berharap untuk bisa membagi pengetahuan yang gw punya, sebagai sarana sosialisasi dan promosi gratis! hehe
Revolusi Bolivarian adalah sebuah perjuangan untuk membebaskan
Kendaraan utama dalam mencapai mobilisasi massa adalah sistem Lingkaran Bolivarian, sebuah lingkaran imajiner di mana rakyat benar – benar menjalankan perannya di dalam pemerintahan melalui penetapan anggaran belanja daerah, prioritas pembangunan daerah, dan pembahasan konstitusi nasional di dalam distrik mereka masing – masing. Pembangunan di daerah mereka juga dilakukan oleh mereka sendiri. Mengenai contoh – contoh dari gerakan sosial masyarakat akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya.
Lalu di mana peran pemimpin sebagai pemicu? Pemimpin akan menggunakan wewenangnya secara eksekutif untuk melakukan tindakan – tindakan awal dari gerakan revolusi tersebut. Dalam kasus Venezuela, contohnya adalah nasionalisasi PDVSA yang merupakan perusahaan minyak terbesar di Venezuela, dan pendirian rumah makan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Venezuela di mana pengelolaannya dilakukan oleh rakyat dengan kesadaran sendiri.
Selain bermaksud menolak Neo – Liberalisme, Revolusi ini juga bertujuan untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat, baik di dalam pemerintahan distrik masing – masing maupun pemerintahan nasional. Dalam tujuan ini, Revolusi Bolivarian mempunyai kesamaan dengan sistem Demokrasi Partisipatoris yang berlaku di Porto
Proses Revolusi Bolivarian di Venezuela
Revolusi Bolivarian sudah dimulai kala Chavez melakukan kudeta terhadap pemerintahana Carlos Andrez Perez pada Februari 1992, namun berhasil digagalkan oleh pemerintahan Perez. Kudeta tersebut merasa perlu dilakukan Chavez, karena rezim Perez ditandai dengan rezim yang sangat condong kepada sistem Neo-Liberalisme yang nyatanya semakain memperlebar jurang pemisah masayarakat kelas borjuis dan kelas bawah. Walaupun gagal, usaha kudeta yang dilakukan oleh Chavez mendapatkan simpati di mata masyarakat. Sebelum tahun 1998, saat Chavez hendak mencalonkan diri pada Pemilu di tahun yang sama, Chavez giat berkeliling
Tahap berikutnya dalam Revolusi Bolivarian di Venezuela adalah kemenangan Chavez pada pemilu Venezuela 1998 melalui partai The Fifth Republic Movement (MVR) yang merupakan transformasi dari sebuah kelompok kudeta bernama Moviento Bolivariana Revolucioner 200 (MBR 200). Kebijakan awal yang signifikan dalam era pemerintahan Chavez adalah melakukan nasionalisasi perusahaan minyak PDVSA. Nasionalisasi ini dianggap penting karena minyak merupakan tulang punggung perekonomian
Tahap ketiga dalam revolusi ini adalah saat timbulnya gerakan dari masyarakat pengusaha ( borjuis ) yang merasa banyak dirugikan dengan kebijakan perekonomian Chavez. Kaum borjuis ini bersatu dengan militer ( dan diduga turut disokong oleh pemerintah Amerika Serikat ) untuk mengkudeta Chavez. Peristiwa kudeta ini terjadi pada tahun 2002. Hal ini menunjukkan bahwa Revolusi Bolivarian yang terjadi di
Kemudian tahap yang keempat terjadi setelah Chavez kembali memgang tampuk kepemimpinan, pasca gagalnya kudeta militer dan kaum borjuis terhadap Chavez di tahun 2002. Di tahun yang sama, tekanan kembali datang dari kaum borjuis (yang merasa kecewa karena telah gagal mengkudeta Chavez), terutama dari kalangan pengusaha.
Tahap yang terakhir ditandai dengan kembali terpilihnya Chavez sebagai presiden
Sejauh ini, Revolusi Bolivarian yang terjadi di
Apabila dilihat dari faktor pendukung, maka dapat dibagi menjadi :
yang pertama adalah keadaan masyarakat
yang kedua adalah harga minyak dunia yang terus menerus melambung belakangan ini. Seperti pemikiran Stephens and Stephens yang sudah saya kutip di atas bahwa ekspansi ekspor merupakan penunjang demokrasi.
yang ketiga adalah faktor lingkungan dan negara tetangga. Kecenderungan pergerakan kiri yang terjadi dengan rentang waktu yang tidak jauh berbeda membuat negara – negara di Amerika Latin akan saling mendukung gelombang demokratisasi dan anti Neo-Liberalisme. Bentuk – bentuk dukungan dan solidaritas ini akan mendukung eksistensi dan perkembangan Revolusi Bolivarian.
Yang keempat adalah faktor Chavez sendiri yang menjadi pelindung sekaligus simbol dari Revolusi Bolivarian. Chavez adalah otak sekaligus penggerak rakyat dalam revolusi ini. Selama Chavez belum kehilangan keyakinannya pada sistem yang dia anut dan konsistensinya di dalam mengeluarkan kebijakan pemerintah masih tetap terjaga, tidak akan ada perubahan berarti yang akan melemahkan revolusi tersebut.
Sedangkan apabila ditinjau dari faktor penghambat, faktor – faktor ini terbagi menjadi :
yang pertama adalah masyarakat yang kontra dengan Revolusi Bolivarian (terutama masyarakat borjuis ) masih belum bisa terkonsolidasi ke dalam satu
Yang kedua adalah keadaaan dan sikap negara – negara Neo-Liberalisme dalam menghadapai Revolusi Bolivarian. Seperti yang kita ketahui, negara – negara penganut Neo-LIberlaisme tidak akan begitu saja membiarkan pengharuh mereka berkurang, atau muncul timbulnya gerakan yang menentang mereka. Contohnya peristiwa Teluk Babi di Kuba tahun 1961, atau terlibatnya Amerika di dalam kudeta terhadap Chavez pada tahun 2002. Bukan tidak mungkin adanya intervensi dari negara – negara Neo-Liberlaisme tersebut akan kembali menggoyahkan Revolusi Bolivarian.
Apabila melihat faktor – faktor di atas, maka dalam jangka waktu dekat Revolusi Bolivarian masih dapat bertahan, bahkan berkembang. Hal itu dapat dilihat dari kecenderungan yang berlaku sekarang, di mana faktor pendukung seperti faktor Chavez dan harga minyak belum ada tanda – tanda akan mengalami penurunan. Pasca pemilu 2006 hingga saat ini, Chavez justru semakin menggebu – gebu memerangi Neo-Liberalisme. Sedangkan harga minyak juga masih melambung, sehingga dalam waktu ini perekonomian
Lain halnya apabila kia membicarakan prospek jangka panjang revolusi ini. Walaupun mungkin ke depannya Revolusi Bolivarian akan semakin berkembang, tidak mustahil ancaman yang akan datang juga semakin kuat. Yang pertama, bisa jadi konsolidasi kekuatan kontra Revolusi Bolivarian sudah menguat, negara Neo-Liberalisme sudah mempunyai celah untuk melakukan counter-bolivariansm, atau mungkin ekstremnya akan muncul revolusi, idealisme, atau gerakan lain dari negara Neo-Liberlisme untuk mengakali dan menyaingi Revolusi Bolivarian. Yang kedua adalah masih fluktuatifnya harga minyak, dan sulit untuk diprediksi. Tidak ada yang tahu apabila dalam jangka panjang harga minyak yang fluktuatif akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi di
Jadi walaupun mungkin dalam jangka pendek Revolusi Bolivarian masih dapat tetap mempertahankan eksistensi dan memperkuat pengaruhnya, ancaman yang akan datang dalam perkembangan mereka secara jangka panjang juga kemungkinan akan semakin menguat.
[1] Soyomukti, Nurani. Hugo Chavez VS Amerika Serikat.
[2] Rueschemeyer, D., Stephens, E. H., Stepehens J. D., Capitalist Development and Democracy.
[3] Schamis, Hector E. Populism, Socialism, and Democratic Institutions. Journal of Democracy volum 17, October 2006, hal .30
No comments:
Post a Comment