** Untuk info lebih jauh mengenai sistem sosialisme yang dianut di Venezuela dan bagaimana revolusi berjalan di sana, silahkan baca postingan terdahulu gw mengenai Revolusi Bolivarian di Venezuela.
Pola Kiri di Amerika Latin
Pengertian Jalan “Kiri” Amerika Latin, Serta Penganut dan Ciri – cirinya
Kiri di Amerika Latin merupakan sebuah ideologi politik yang berorientasi pada ideologi komunis dan sosialis, dan muncul sebagai reaksi atas penolakan liberalisme dan kapitalisme.
Jalan Kiri di Amerika Latin ini kemudian muncul dalam beberapa variasi. Mengutip klasifikasi Jorge Castaneda[1], Kiri di Amerika Latin digolongkan dalam 2 tipe utama. Yang pertama adalah Kiri yang Sosialis dan Komunis, pola Kiri yang memiliki nilai – nilai Marxis dan Leninis yang mengakar. Tipe kedua adalah Kiri Populis yang lebih moderat dan anti komunis. Diperlukan sosok pemimpin yang juat dan pengadaan program – program sosial dalam mengaplikasikan Kiri Populis ini.
Negara yang menganut Kiri ini adalah :
Cile, dengan Patricio Alywin. Kemunculan kiri di Cile dilengkapi dengan terbentuknya sistem demokrasi yang kuat, setelah partai – partai Cile membentuk persatuan yang dinamakan Consertacion, yang kemudian menjadi wadah demokrasi bagi masyarakat Cile[2]
Pola Kiri di Amerika Latin ini memiliki ciri – ciri, yaitu terbentuk melalui sistem elektoral, dengan didukung oleh organisasi massa ( misalnya serikat buruh ), dan juga memiliki massa dan kemauan yang kuat dalam menentang Neoliberalisme, walaupun tetap mengadakan hubungan kerjasama dengan Amerika Serikat.
Kemunculan Jalan Kiri Amerika Latin
Kegagalan Neoliberalisme di Amerika Latin menyebabkan terjadinya resesi ekonomi. Kegagalan itu misalnya di
Dibandingkan dengan aliran Kiri Lama, Kiri - Tengah di Amerika Latin ini terbentuk secara lebih demokratis, yaitu pemilihan elektoral, dan cenderung ke arah populis dengan menjalankan program – program sosial. Selain itu, Kiri ini lebih terbuka terhadap sistem pasar, kendati tetap melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan – perusahaan yang penting bagi negara. Dari segi hubungan diplomatik dengan negara – negara liberalis, Kiri – Tengah tidak terlalu radikal seperti pola Kiri Lama, melainkan tetap membangun hubungan kerjasama dengan negara – negara tersebut.
Kelemahan dan Kritik terhadap Kiri Amerika Latin
Nasionalisasi terhadap perusahaan – perusahaan yang dimilki swasta mau tidak mau menimbulkan pihak – pihak yang dirugikan, salah satunya adalah investor swasta dalam negeri yang perusahaannya dinasionalisasi. Mereka mengalami kerugian yang cukup besar dari sisi ekonomi. Kekecewaan dari investor dan pengusaha ini kemudian rentan menimbulkan konflik dengan pihak – pihak yang nasionalis dan mendukung nasionalisasi perusahaan tersebut. Bahkan di Venezuela sendiri sudah terjadi bentrokan antar kelas tersebut.
Selain itu, dalam contoh Bolivia, pengeluaran pemerintah yang besar dalam lelang untuk mengakuisisi perusahaan minyak swasta paling besar, menyebabkan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang terkesan dipaksakan untuk menutupi pengeluaran tersebut[5] Diantara kebijakan tersebut, yang cukup signifikan adalah : Kenaikan pajak, harga, dan royalti perusahaan tersebut, pembagian saham untuk pihak asing yang ditunjuk pemerintah dan pihak dalam negeri, serta hak untuk merevisi kontrak – kontrak yang berlaku dalam perusahaan tersebut.
Selain itu, dalam sistem Kiri – Tengah ini juga memungkinkan untuk terjadinya Policy Switch, yaitu perubahan kebijakan yang dijanjikan pemerintah pada masa kampanye dan masa berkuasa. Hal ini terjadi misalnya pada sistem ekonomi yang dahulu dijanjikan akan berjalan secara sosialis, namun ke depannya kebijakan ekonomi tersebut sedikit banyak sama dengan yang diterapkan pada sistem Neoliberal[6]. Penyebabnya adalah pola Kiri – Tengah adalah sebuaha pola yang merupakan polarisasi dari pola kiri dan kanan, sehingga batas – batasnya menjadi tidak jelas, dan memungkinkan untuk terjadinya kebijakan yang bercorak Kiri, namun tetap memiliki unsur kanan yang kental.
Sipil – Militer di Amerika Latin
Militer Paska Ototorisme di Negara - Negara Amerika Latin
Rezim militer yang berkuasa di sebagaia negara – negara Amerika Latin mulai digantikan dengan rezim pemerintahan sipil satu persatu. Perubahan peran dan wewenang militer pada masa pemerintahan demokrasi sipil berbeda – beda sesuai dengan sejarah dan kebijakan pemerintah yang berkuasa. Namun sebagian besar, kekuatan militer di negara Amerika Latin cenderung berkurang pada masa pemerintahan sipil.
Di Brazil, militer pada masa pemerintahan sipil tidak mengalami pengurangan peran dan wewenang yang berbeda. Hal ini disebabkan karena sejak militer
Berbeda dengan
Di Cile sendiri juga terjadi pembatasan militer, kendati pembatasn itu tidak separah dengan yang dialami militer di
Hal yang agak berbeda terjadi di
Apabila melihat grafik pengaruh militer dalam sistem politik di Brazil, Argentina, CIle dan Peru milik Wendy Hunter[10], maka dapat dilihat militer Cile yang memilki pengaruh paling tinggi pada awalnya, dan mengalami penrunan.
Masalah dan Prestasi yang Dibuat Militer Amerika Latin Saat Ini
Dalam negara Peru, posisi militer yang menguat karena kebutuhan presiden Alberto Fujimori teryata membawa dampak yang negatif, yaitu terjadinya pelanggaran hak azasi manusia pada masa kudeta Fujimori tahun 1992 akibat gerakana militer di bawah kekuasaan Fujimori.
Prospek Militer di Amerika Latin pada Masa yang akan Datang
Kebanyakan, perkembangan militer di Amerika Latin mengalami puncaknya pada masa perang dingin, dan setalah itu, militer mulai mengalami antiklimaks. Apabila mengamati gejala ini, besar kemungkinan militer Amerika Latin hanya akan bangkit apabila “perang ideologi” kembali memanas. Namun melihat kemungkinan tersebut, hal tersebut cukup sulit terjadi mengingat pada era sekarang “perang ideologi” tersebut lebih difokuskan dalam sektor ekonomi, sehingga belum pada tahap yang perlu untuk menaikkan tingkat kesiagaan militer di masing – masing negara.
Prospek militer tidak hanya stagnan, tetapi juga memungkinkan untuk terus terjadi penurunan, apabila negara – negara di Amerika Latin ini tetap dibawahi pemerintahan sipil yang momfokuskan pada kestabilan ekonomi dan politik tanpa mengalami intervensi dari pihak – pihak lain.
[1] Schamis, Hector E. “Populism, Socialism, and Democratic Institutions”. Journal of Democracy. Oktober 2006
[2] ibid
[3] ibid
[4] Cleary, Matthew R.. “Explaining the Left’s Resurgence”. Journal of Democracy. Oktober 2006
[5] Petras, James. “Is
[6] ibid
[7] Carranza, Mario E. “Transitions to Electoral Regimes and the Future of Civil – Military Relations ini
[8] ibid
[9] Hunter, Wendy. “Continuity or Change? Civil-Military Relations in Democratic
[10] ibid
No comments:
Post a Comment